Minggu, 03 Juli 2011

anak kampus

Masalah seks anak kuliahan kerap jadi sorotan karena masa-masa seperti ini adalah waktu ketika seseorang mulai punya keinginan seks tapi terbentur norma belum menikah. Apa saja masalah seks anak kuliahan itu?

Seperti dikutip dari buku Questions Kids Ask About Sex, karangan J. Thomas Fitch dan Melissa R. Cox, yang diterbitkan ANDI, Rabu (22/12/2010) ada beberapa masalah atau pertanyaan seks yang menghinggapi anak kuliahan, yaitu:

1. Apa yang salah dengan seks bebas?
Seks bebas bisa menghancurkan kesempatan seseorang untuk menikmati kehidupan seks yang luar biasa di masa mendatang. Masalah yang bisa timbul adalah terkena infeksi menular seksual (IMS) yang biasanya tidak menimbulkan gejala, kemungkinan hamil di luar nikah dan ketidakmampuan untuk mengembangkan hubungan intim di masa depan. Padahal seks dirancang untuk menjadi ikatan khusus dalam hubungan pernikahan secara permanen.

2. Jika terkena IMS, apakah akan mempengaruhi hubungan seks dalam penikahan atau kesempatan untuk punya anak?
IMS bisa disebabkan oleh bakteri dan parasit (klamidia, sifilis, vaginosis bakterial) yang bisa diobati atau akibat virus (HIV, herpes simpleks virus dan HPV) yang tidak bisa diobati sepenuhnya. Laki-laki bisa mengalami kemandulan sementara karena infeksi klamidia atau gonorrhea (kencing nanah), namun bisa disembuhkan dengan pengobatan.

Sedangkan IMS akibat virus bisa menetap di dalam tubuh meski gejalanya sudah hilang dan ditularkan melalui hubungan seksual. Selain itu seorang laki-laki bisa dibenci oleh istrinya karena telah menularkan infeksi yang sangat menyakitkan. Jika seseorang memiliki riwayat pernah mengidap IMS, ada kemungkinan menyebabkan permasalah di dalam rumah tangganya.

3. Apakah bahaya berhubungan seks jika sudah bertunangan?
Meskipun alat kontrasepsi yang digunakan mengklaim aman, selalu saja ada kemungkinan untuk hamil yang bisa membatalkan pertunangan atau justru membuatnya menikah dalam keadaan hamil. Kondisi ini bisa memicu terjadinya aborsi yang dapat mempengaruhi sistem reproduksinya kelak.

4. Kapan sebaiknya waktu untuk menikah?
Waktu yang tepat untuk setiap orang berbeda-beda, tergantungdari kesiapan masing-masing orang dalam hal finansial dan emosional. Untuk itu tidak ada angka pasti yang menunjukkan waktu terbaik bagi seseorang untuk menikah.

5. Apa salahnya tinggal bersama (kumpul kebo)?
Tinggal bersama biasanya dilakukan untuk melihat kecocokkandalam pernikahan atau bagi orang yang takut untuk berkomitmendengan penikahan. Namun nyatanya kondisi ini tidak menunjukkan keuntungan apapun. Selain itu kumpul kebo sangat memungkinkan orang untuk bergonta ganti pasangan yang membuatnya berisiko terkena infeksi penyakit menular.

Selain itu orang yang kumpul kebo lebih rentan terhadap kekerasan, memiliki hubungan yang tidak sehat, serta mengalami tingkat depresi yang lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang menikah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar