Selasa, 27 September 2011

my soul

Aku memang bukan raja
Juga kadang hanya pujangga
Yang pandai menyusun kata
Tanpa membawa bukti apa”
Karna terbatasnya raga
... Karna tercabiknya jiwa
Sebab ku bukan satria
Sebab lamanya bermasa

Ku juga tidak kaya raya
Senantiasa memberi bunga
Membawamu kemana saja
Tapi ku punya cerita
Walau dalam angan saja
Gemerlap bintang di sana

Ku juga tidak patut dibangga
Yang gagah berpesona
Besar berotot baja
Tapi ku punya setia
Yang slalu akan menjaga
Walau menompang dunia
 
Duniaku putih…
Seakan semua kini telah mati…
Dan hujan yang menangisi…
Mentari berjalan memutari bumi…

... Duniaku putih…
Terluka dalam hati…
Dan warna tiada lagi berarti…
Dalam surga menghiasi langit….

Duniaku putih…
Nafasku kini kau bagi…
Dan hatiku diam sepi…
Tak lagi kau beri…

Duniaku Putih…
Semu luka terasa perih…
Dan tertulis hingga terakhir…
Merasuk setiap hari berganti…

Duniaku putih…
Putih suci dalam kain…
Dan tanah merantau bertasbih…
Sampai Tuan menyusuri takdir…
kadang aku ingin menangis…
tapi diselingi tawa
hatiku bahagia
namun otakku memikirkan kepedihan…
… aku menang tapi aku tak mendapatkan apa-apa…
aku kalah namun aku tak merasa dikalahkan…
didalam surga duniaku, semuanya bermodal impian…
dalam dunia nyataku, semuanya kosong…
aku seperti raja yang memiliki segalanya
tapi tak bermahkota…
seperti pengemis dipinggir jalan
dengan gaun indah berhias emas permata
tak ada yang menarik bagiku didunia ini…
karena itu aku hanya keluar untuk hal menyenangkan
tak ada yang membuatku ingin keluar walau hanya berjalan2
karena semuanya tak asing
karena aku menginginkan sebuah keasingan…
dalam ruang gelap hidupku yang sendirian
kutemukan orang2 dengan cahayanya
membuatku nyaman bersama mereka
aku seperti bermain dengan bom waktu
ya, aku suka tantangan…
aku suka mengalahkan seseorang
aku suka membuat orang menangis…
dan…
kau menjadi satu hal, kau menyenangkan…
makasih tuk semuanya…

Hanya ingin bersamamu.
Manatapmu.
Mengagumi pesonamu.
Menyandarkan tubuhmu didadaku sambil kau bercerita semaumu.
Dengan sesekali mengecup lembut kening dan bibirmu kemudian memujimu.
Memelukmu erat dirangkulku dengan selalu bergumam “Aku menyayangimu sayang”.
Kenapa saat seperti itu selalu terasa singkat ribuan detik itu?
Beberapa jam kebersamaan kita bagai beberapa menit berlalu.
Hingga pernah kita berandai, “Andaikan waktu berhenti, andaikan hari menambahkan jamnya berlebih, akan hanya ada kita memadu kasih, saling memuji, dan bercium tanpa letih”.
Aku mencintaimu sayang.
1 alasan yang membuatku ingin bersamamu masih.
1 alasann yang menugasiku untuk selalu bisa hadiahimu rasa nyaman disisi.
1 alasan yang bahkan membuatku tak pandai mengontrol emosi.
Ketahuilah sayang,
Aku mgsih bersamamu dan tetap ingin bersamamu.
Jika kerap aku membuatmu sakit bahkan terlalu sakit,
Itu khilaf-ku yang artikan aku tak sempurna.
Dan aku berharap disanalah kau berada, dipihakku.
Kareng aku benar-benar tak mahir dalam bagian-bagian tertentu itu.
Dan kau hanya perlu tau ini.
“Aku sungguh sangat mencintaimu”.
Ingat saja kalimat itu saat kita marah.
Saat kita saling tak ramah.
Saat kita merasa mulai terserang gerah.
“Aku sungguh sangat mencintaimu”.
Hanya itu..
Cukup hanya itu..
pada keremangan malam,kuteringat wajahmu
angin malam yg dingin,jatuh menyentuh relung hatiku
kuteramat letih merenungi jarak yg terbentang
kusadari kini…….
tak mngkin ku mengusikmu
dengan segenap gemuruh jiwa,kutaburkan kesunyian diranting sukmaku
detik ini…….
pupuslah senyum berderai tangis
seiring angin malam,
tinggalkanku dalam kesunyian
kesunyian hati karena terpisah
terpisah diri karena titah
duka menghiasi malam basah
tersayat pilu nurani yang resah
sayup kudengar jeritan kalbu
menemaniku dimalam bisuluka
trdalam..
mengalir darah tak berwarna..
berharap kering..
di bawah sang mentari..
apakah..
dosa dan salahku..
hingga sllu trsakiti..
jadikan ku karam di lautan
kepedihan..Tumbuhan itu lah malaikat
Bertasbih hanya kepada Ilahi
Tanpa memiliki nafsu birahi
Tercipta dari cahaya tumbuh ke langit
Mungkinkah mereka juga ingat
Kisah Adam di surga pertama
Saat mereka diperintah sembah manusia
Juga saat hawa di hasut
Jalani tanpa perintah lanjut
Perintah dari Maha Kuasa
Pencipta alam semesta
Ya Robbi nan belum terlihat
Namun kasih sayangnya tersurat
Hingga kita kembali padaNya
Saat kita di kumpulkan di surga
Rahasia Ilahi setelah hari kiamat

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar