Perempuan yah perempuan.
Kau adalah makhluk yang terindah yang di ciptakan TUHAN.
Pesonamu dan keindahanmu yang anggun.
Hadirkan ketenangan dan ketentraman.
Perempuan kau bisa jadi kelemahan kau juga bisa jadi kekuatan.
Perempuan pesonamu yang penuh keindahan
mengalahkan indahnya bulan purnama.
Perempuan keindahanmu yang penuh sejuta pesona
melebihi indahnya alam semesta.
Perempuan keagunganmu dan kemuliaanmu
sungguh luar biasa.
Perempuan keagunganmu jadikan lah
dewi fortuna bagi pasanganmu.
Perempuan kemuliaanmu jadikan lah
kehormatan bagi yang memilikimu.
Perempuan tiada kata yang indah untuk memujimu
selain SUBKHANNALLAH. Yang telah menciptakanmu
Tak kuasa ku melihat
Dan tak bisa aku tahan
Bola mataku berair
Menerima semua kenyataan
Awan menghitam
Pelangipun terlihat kusam
Menatap tajam kearahku
Anginpun datang coba menghibur
Dunia berhenti berputar
Bintangpun jatuh berguguran
Aku coba sedikit berharap
Andai ku bisa undur semua ini
Ku genggam kedua tangan
Seolah tak ingin melepaskan
Nafaspun mulai berat terasa
Gengganman tangan mulai melemah
Hanya senyum yang tersisa
Seakan semua pertanda
Seper sekian detik
Mata itu mulai meredup
Kau adalah makhluk yang terindah yang di ciptakan TUHAN.
Pesonamu dan keindahanmu yang anggun.
Hadirkan ketenangan dan ketentraman.
Perempuan kau bisa jadi kelemahan kau juga bisa jadi kekuatan.
Perempuan pesonamu yang penuh keindahan
mengalahkan indahnya bulan purnama.
Perempuan keindahanmu yang penuh sejuta pesona
melebihi indahnya alam semesta.
Perempuan keagunganmu dan kemuliaanmu
sungguh luar biasa.
Perempuan keagunganmu jadikan lah
dewi fortuna bagi pasanganmu.
Perempuan kemuliaanmu jadikan lah
kehormatan bagi yang memilikimu.
Perempuan tiada kata yang indah untuk memujimu
selain SUBKHANNALLAH. Yang telah menciptakanmu
Tak kuasa ku melihat
Dan tak bisa aku tahan
Bola mataku berair
Menerima semua kenyataan
Awan menghitam
Pelangipun terlihat kusam
Menatap tajam kearahku
Anginpun datang coba menghibur
Dunia berhenti berputar
Bintangpun jatuh berguguran
Aku coba sedikit berharap
Andai ku bisa undur semua ini
Ku genggam kedua tangan
Seolah tak ingin melepaskan
Nafaspun mulai berat terasa
Gengganman tangan mulai melemah
Hanya senyum yang tersisa
Seakan semua pertanda
Seper sekian detik
Mata itu mulai meredup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar