Dinginya malam menusuk ke dalam sukma
Menembus raga
Merasuk setiap tulang dan jiwa
Rerumputan menjadi tempat bersandar
Dan gumpalan awan menjadi selimut malam
Andaikan……………………………………
Bulan dan bintang menampakkan sinarnya
Tetu malam kan semakin menawan
Aku titipkan salam lewat hembusan angina malam
Untuk sampaikan salam penuh kerinduan
Terpaku menatap langit
Sayup-sayup seuntai kata
Diam bukan berarti jawaban
Tapi diam bisa jadi suatu ungkapan
Entah apa yang terasa dalam dada
Sebuah kata tertahan dalam asa
Antara aku dan dia
Terimakasih ku ucap
Wahai engkau cinta
Karena telah kau beri aku kesempatkan untuk mengenal mu cinta
Aq tak pernah berlari meninggalkanmu..
Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aq masih disini…. Aq masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat...
Setiap hari qu hanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat qu luangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi
Nyatanya aq tak prnah sempat
Ragaku s’lalu saja terlebih dahulu penat
Sehingga asa dan rasa tak pernah sempat
Dapatkan waktu yg tepat untuk puisi-puisi baru qu buat...
Hingga sekali lagi di sore ini
Kerinduan pada puisi kembali menjadi
Curahan hatiku dalam sebentuk puisi
Semoga esok hri aq bisa segera kembali..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar