mengapa ku harus mgenalmu.. Di saat ad yg tak bisa kubaca dari sikpmu kepadaku Ad yang tak bisa kuraba dari dalam hangat pelukanmu… Tapi pandangan matamu,masih seperti yang ku lihat sewaktu kita prtama kali bertemu.. Pandangan mata yang dulu pernah menjerumuskan ku, Kedalam di mensi cintamu tak terbatas ruang dan waktu. Mengapa kau sll ada dipikiran ku,yang adahal teman2 ku semua itu selalu menceritakan siapa dirimu dan tentang dirimu. Tapi ak selalu tidak pernah mempercayai semua itu, kau selalu bilang bahwa kau menyayangiku Seperti menggapai-gapai dasar yang tak juga tersentuh,dan masih ku ingat betul betapa ak tersiksa seperti terpenjara Saat ku sadari kau taakan kumiliki,karna kau sudah mempunyai seorang istri,dan yang sesungguh nya bahwa kau Tidak pernah benar2 menginginkan hubungan yang selama in kita jalani…
semua akan indah dengan waktunya
mengatur segala keinginanku
biar ku disini dalam sepi sendiri
setia menanti kedatanganmu tuk kembali
mengatur segala keinginanku
biar ku disini dalam sepi sendiri
setia menanti kedatanganmu tuk kembali
Senyum itu
menghentikan detak detik
terjerat memori indah dalam benak
menghentikan detak detik
terjerat memori indah dalam benak
Kilau indah itu
Ya
Aku tahu itu dari matanya
Kilau cerah itu
Aku pun tau
Spektrum alami terpancar dari matanya
Ya
Aku tahu itu dari matanya
Kilau cerah itu
Aku pun tau
Spektrum alami terpancar dari matanya
Bagai sungai damba lautan
Akupun berlari
Terus berlari
Terjepit lorong waktu
Mendamba dirimu
Yang tak ujung temu
Akupun berlari
Terus berlari
Terjepit lorong waktu
Mendamba dirimu
Yang tak ujung temu
Hanya setitik peluh cinta
Seolah semua tak lagi sama
Aku tak memaksa
Ku hanya berharap
Bagai menanti mentari berpulang menuju ufuk barat
Seolah semua tak lagi sama
Aku tak memaksa
Ku hanya berharap
Bagai menanti mentari berpulang menuju ufuk barat
Ombak cinta menghentak tebing batu hatimu
Takkkan pernah
Takkan tertembus
Goyahpun tidak
Hanya hentakkan ombak lainnya
Menyambutku dengan perih ini
Takkkan pernah
Takkan tertembus
Goyahpun tidak
Hanya hentakkan ombak lainnya
Menyambutku dengan perih ini
Pun aku tak pernah berjalan
Aku hanya tertatih
Mengejar jejak bayangmu
Yang tak mampu ku tapaki
Hujan. . . .tahu kah kamu? ?Aku hanya tertatih
Mengejar jejak bayangmu
Yang tak mampu ku tapaki
Aku merindukannya. . .
Rindu tawanya. . .
Rindu candanya. . .
Dia selalu menari indah dalam ingatanku. . .
Dia selalu hadir di tidur lelapku. . .
Orang yang membunuh semua harapanku. . .
Tak pernah mampu kuhapus dia dari dinding hatiku. . .
Panah yang telah melukaiku. . .
Tak pernah mampu melawan dewa cinta yang dia persembahkan dulu. . .
Wahai hujan. . .
Sampaikan salam rinduku untuknya. . .
gemericik air hujan membasahi lapang fana,
gelora air mata mengucuri muka yang tak bernilai harganya,
siapapun tahu, kesedihan hati bisa datang maupun pergi,
tanpa kita sadari.
bagaikan kawat berduri, menancap pada kepala manusia,
sungguh tragis hati kita bila berderita,.
hanya satu obatnya,
hanya satu penyelaras keadaanya,
hanya satu yang mampu membuatnya kembali seperti sedia kala,
yaitu, kasih sayang..
kasih yang tak dapat dinilai, dan sayang yang tak dapat dibeli..
ada yang tak bisa kubaca dari gerak bibirmu
ada yang tak bisa kuraba dalam hangat pelukmu
tapi pandangan matamu
masih seperti yang kulihat empat tahun yang lalu
ada yang tak bisa kuraba dalam hangat pelukmu
tapi pandangan matamu
masih seperti yang kulihat empat tahun yang lalu
pandangan mata yang dulu pernah menjerumuskanku
dalam dimensi cinta tak berbatas ruang dan waktu
seperti menggapai-gapai dasar
yang tak juga tersentuh
dalam dimensi cinta tak berbatas ruang dan waktu
seperti menggapai-gapai dasar
yang tak juga tersentuh
dan masih kuingat betul
betapa aku tersiksa
seperti terpenjara
saat kusadari
kau takkan kumiliki
betapa aku tersiksa
seperti terpenjara
saat kusadari
kau takkan kumiliki
Terbangun dari mimpiku teringat ia
Tergantung di awang-awang yang belum mampu kujangkau
Ia hanya tertawa menghina
Kapan kau dapatkan aku?
Kadang ia tersenyum cerah
Ayolah, tinggal beberapa langkah kita kan bertemu
Sering pula ia menangis menatapku
Mengapa kau tersedu sedan sedemikian rupa demi aku?
Aku bertanya, tak bolehkah aku memilikimu?
Tak pantaskah aku mengharapkanmu walau sekejap?
Berapa tetes airmata lagi yang kau butuhkan?
Di luar sana orang-orang mengejarmu
Menghalalkan segala cara untuk meraihmu
Bahkan beberapa terjebak dalam ilusi tentangmu
Tanpa sadar bahwa semua hanyalah fatamorgana
Apa salah mereka menginginkanmu?
Jawablah, engkau ada dimana?
Sejauh-jauh jalan kan di tempuh tiap insan
Yang diinginkan hanyalah kau
Namun kau tak pernah menyapa
Kau hanya memberi teka-teki
Apa sebenarnya engkau?
Mengapa kau sangat pemilih untuk muncul?
Kau campakkan kami yang berdiam
Dan kau sambut mereka yang tak pernah lelah
Mencari, mencari, dan terus mencari
Hingga bersua denganmu, wahai bahagia…
bila bayang-bayang perpisahan tiba-tiba datang
ada rasa perih yang tak mampu ku hindari
bila kelak tak ada lagi senyum hangatmu
yang selama ini menghiasi hari-hariku
ada rasa perih yang tak mampu ku hindari
bila kelak tak ada lagi senyum hangatmu
yang selama ini menghiasi hari-hariku
tak banyak yang kuingat tentang kita
selain canda tawa kita , atau pertengkaran kecil kita
yang membuat aku tersenyum bila mengingatnya
dan itu cukup untukku mengerti………
bahwa aku butuh hadirmu……
selain canda tawa kita , atau pertengkaran kecil kita
yang membuat aku tersenyum bila mengingatnya
dan itu cukup untukku mengerti………
bahwa aku butuh hadirmu……
dan untuk cinta yang kurasa
ku berharap TUHAN memberi restunya
untuk kita bisa bersama sebagai pasangat hidup
yang di jodohkan olehNya…….
hingga tak ada yang bisa memisahkan kita…
selain diriNya………………amin
ku berharap TUHAN memberi restunya
untuk kita bisa bersama sebagai pasangat hidup
yang di jodohkan olehNya…….
hingga tak ada yang bisa memisahkan kita…
selain diriNya………………amin
Aku sudah tak ingin lagi peduli padamu
Sudah tak ingin…
Kekecewaan ini tlah menumpuk
Menjadi amarah yang tak bisa aku luapkan
Sudah tak ingin…
Kekecewaan ini tlah menumpuk
Menjadi amarah yang tak bisa aku luapkan
Aku kan diam
Diam dalam dendam
mengutukmu sepanjang malam
Bersama kelamnya mimpi yang tlah kau injak injak
Diam dalam dendam
mengutukmu sepanjang malam
Bersama kelamnya mimpi yang tlah kau injak injak
Tak akan ada lagi doaku
Sungguh bisa kau pastikan itu
Untaian harap tlah terburai jadi mantra hitam
Yang akan menghampiri tidurmu
Mencekik dan membunuhmu perlahan
Dan bila aku mati nanti
Akan kuhantui bayangmu
Terus.. Hingga kau menyadari kehadiranku yang kau sia siakan..
Sungguh bisa kau pastikan itu
Untaian harap tlah terburai jadi mantra hitam
Yang akan menghampiri tidurmu
Mencekik dan membunuhmu perlahan
Dan bila aku mati nanti
Akan kuhantui bayangmu
Terus.. Hingga kau menyadari kehadiranku yang kau sia siakan..
Saat asa tak lagi mampu menjawab
kini hati tak lagi mengucap
Sepi yang erat mendekap
dan hanya kosong yang kutatap
kini hati tak lagi mengucap
Sepi yang erat mendekap
dan hanya kosong yang kutatap
Saat rasa menjadi beku
hatipun merasa pilu
Hasrat yang terbelenggu
kuingin semua berlalu
hatipun merasa pilu
Hasrat yang terbelenggu
kuingin semua berlalu
Aku tak mampu . . .
Aku tak sanggup . . .
Dan aku tak ingin kau jauh . . .
Aku tak sanggup . . .
Dan aku tak ingin kau jauh . . .
Dengarlah sayang,
suara hatiku memanggilmu..
suara hatiku memanggilmu..
Rasakanlah sayang,
disini aku mendambamu..
disini aku mendambamu..
Jangan biarkan aku sendiri dan kesepian,
Ku ingin Kau mngerti perasaan ini,
Ku ingin Kau mngerti perasaan ini,
Karena,,,
Ku yakin kaulah bagian dari hidupku…
Ku yakin kaulah bagian dari hidupku…
Hidup layaknya sederetan kata
yang hanya menyisakan beberapa spasi
terkadang kita butuh koma(,)
untuk mengistirahatkan perjalanan kita,
yang hanya menyisakan beberapa spasi
terkadang kita butuh koma(,)
untuk mengistirahatkan perjalanan kita,
sering kali muncul tanda tanya(?)
disaat kita kehilangan arah,
dedekali kita menghadirkan tanda seru(!)
ketika kenyataan tidak sesuai dengan yang kita harapkan
kita sadar dalam perjalanan hidup ini
terkadang butuh peta & catatan
yang senantiasa memberi petunjuk sebagai evaluasi jalan kita,
disaat kita kehilangan arah,
dedekali kita menghadirkan tanda seru(!)
ketika kenyataan tidak sesuai dengan yang kita harapkan
kita sadar dalam perjalanan hidup ini
terkadang butuh peta & catatan
yang senantiasa memberi petunjuk sebagai evaluasi jalan kita,
tetapi yakinlah
bahwa titik bukanlah akhir dari segalanya,
bahwa titik bukanlah akhir dari segalanya,
karena masih banyak kata yang harus kita untai
menjadi sebuah lembar kehidupan yang indah
menjadi sebuah lembar kehidupan yang indah
kau hadir disaat ku membutuhkannya…
membutuhkan sosok seperti dirinya…
membutuhkan sosok seperti dirinya…
awalnya ku menganggap ini semua semu…
kau tak mungkin menjadi seperti dirinya…
dan ini hanya cinta palsu…
kau tak mungkin menjadi seperti dirinya…
dan ini hanya cinta palsu…
namun setelah ku menghadapinya….
aku mulai percaya ini bukan cinta palsu….
tetapi cinta sejati untukku selamanya….
aku mulai percaya ini bukan cinta palsu….
tetapi cinta sejati untukku selamanya….
cinta…
andai kau tau perasaanku saat ini…
terasa seperti pemandangan langit lazuardi…
yang merebakkan indahnya cinta suci yang kita miliki…
andai kau tau perasaanku saat ini…
terasa seperti pemandangan langit lazuardi…
yang merebakkan indahnya cinta suci yang kita miliki…
teringat senggal kata-kata
terhanyut alur angin malam
menangis aku membacanya
terhanyut alur angin malam
menangis aku membacanya
tapi tak sempat aku tuk membalasnya
rasa salah menghampiri kalbu
aku coba tulis dengan tinta rindu
semoga tak terhapus oleh emosi
aku coba tulis dengan tinta rindu
semoga tak terhapus oleh emosi
sepi sunyi terbalut
menjadi satu bingkisan
menjadi satu bingkisan
yang aku kirim lewat syair cinta…
sampaikanlah ma’afku padanya
sampaikanlah ma’afku padanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar